Mengapa Pemain Terbaik Berhenti Streaming

Saya tidak membangun game yang menjual mimpi—saya menciptakan yang menawarkan ketenangan. Di jam-jam sebelum fajar, saat semua masih tidur, saya duduk dengan teh dan mengamati meja digital. Bukan sebagai penjudi, tapi sebagai penjaga permainan. Pelajaran pertama saya bukan tentang peluang—tapi tentang kehadiran. ‘Festival Fengni’ bukan kasino—ia adalah kuil irama. Kemenangan? Bukan 45,8%. Tapi apakah Anda muncul—dan tetap hadir. Saya mengamati pemain yang kembali setelah tiga kekalahan, bukan dengan amarah, tapi dengan tawa—mata basah cahaya lentera yang mereka nyalakan sendiri. Kami salah menganggap bonus sebagai alat kekayaan. Tapi bagaimana jika itu ritual? Bagaimana jika hadiah sejati bukan pada koin yang berkilauan—tapi pada keheningan bersama?