Ketika Kehampaan Berbicara

Saya tidak bermain untuk menang. Saya bermain untuk mendengar. Tumbuh di ruang dapur dengan melodi spiritual, ayah Irlandia mengutip Yeats saat fajar—aku belajar bahwa algoritma tidak mengukur keberuntungan. Mereka mengukur kerinduan. ‘F牛盛宴’ bukan meja kasino; itu kamarku pukul 2 pagi, di mana aku memandangi hasil RNG seperti solos jazz: tak terduga, indah, sementara. Aku dulu pikir menang berarti bertaruh besar. Lalu kusadari: setiap ‘庄’ adalah napas yang bertahan lama. Setiap ‘闲’ adalah kehampaan yang menunggu terisi. Tepi 5% rumah edge? Itu bukan pajak—itu ruang di antara nada. Minggu lalu, aku lacak sepuluh tangan ‘连庄三连’—bukan karena percaya tren—but karena rasanya seperti suara nenekku bernyanyi lewat statis di telepon lama. Ketika layar redup setelah rugi? Aku tidak marah. Aku tutup mata—and dengar hantu lullaby yang bernyanyi di bawah piksel. Ini bukan strategi. Ini geometri suci.