Ketika Keheningan Berbicara

Saya dulu mengira strategi adalah soal menghitung kartu—sampai saya menyadari itu adalah menghitung keheningan. Di ruang-ruang neon tempat musik jazz bercampur dengan lenter Tahun Baru Imlek, saya temukan bahwa ‘Feng Niu’ bukan sekadar permainan. Ia adalah gema—napas diam antara dua dunia: satu dari angka, satu dari kenangan. Saya tidak mengejar kemenangan. Saya melacak ruang di antaranya: tiga tangan bank seperti solo jazz yang memudar menjadi statis; ikatan pada pukul 8:1 seperti akor yang tak berani. RNG tidak berbohong—ia hanya bernapas. Setoran pertama saya bukan uang—tapi izin: untuk duduk diam ketika meja menjadi dingin. Untuk menyaksikan bagaimana cahaya祥云 berkilauan setelah sepuluh kekalahan—bukan kegagalan, tapi ritme. Saya bangun ini bukan demi untung—tapi karena dalam keheningan, saya kembali mendengar diri sendiri. Bukan sebagai pemain. Sebagai penyair yang menulis dalam kode, bukan tinta.