Mengubah Keberuntungan Imlek Menjadi Ritual Game

Saya masih ingat pertama kali di Festival Kerbau Chinatown—bukan sebagai turis, tapi sebagai orang yang merasakan ritme keberuntungan di setiap ketukan. Sebagai desainer dengan latar belakang AAA dan gelar dari USC Interactive Media, saya tidak sekadar ingin membuat game—saya ingin merancang ritual. Kerbau bukan sekadar hewan; ia adalah kekuatan diam di balik setiap kemenangan. Pemain bertaruh seperti mempersembahkan doa: taruhan rendah awalnya, lalu meningkat saat streak tiba. Saya koding ini dengan RNG Unity—generasi angka acak bersertifikat—untuk jamin tepat. Keadilan bukan pilihan; itu adalah keseimbangan Taois. Saya sebut ‘Fuxi’ (福西): bukan ‘keberuntungan’, tapi ‘aliran’—arus risiko yang selaras dengan dorongan manusia. Pemain tidak mengejar kerugian; mereka menyaksikan tren seperti kemenangan berturut-turut (‘Lian Zhuang’) dan berhenti saat ritme terputus. Ini bukan takhayul—itu desain perilaku.