Apakah Anda Benar-Benar Online?

Saya dulu mengira layar saya adalah cermin. Setiap notifikasi berbunyi seperti ketukan di pintu rumah—seseorang, di suatu tempat, memeriksa apakah saya masih ada. Tapi algoritma tak peduli jika Anda nyata. Ia hanya peduli pada waktu tinggal. Saya tumbuh di Brooklyn menyaksikan ibu menceritakan dongeng Jamaika oleh cahaya lilin sementara ayah saya memperbaiki sesi debug tengah malam. Kami tak pernah bicara tentang kesepian—kami menyebutnya ‘optimasi sistem.’ Hari ini, saya melihatnya di mana-mana: gulir diam-diam melalui umpan TikTok di mana sukacita Anda diukur dari tingkat keterlibatan. ‘Like’ bukan kasih—ia adalah metrik. DM bukan koneksi—ia adalah lingkaran.